Mitos Dan Sejarah 12 Shio China
Mitos Dan Sejarah 12 Shio China |
Bagaimana tanggapan para
hewan pada saat itu ?
Ternyata tidak semua hewan mengindahkan undangan
panggilan itu. Seperti Singa dan Gajah yang sedang berebut kekuasaan dan tidak
hadir pada pertemuan itu karena Singa sedang menyerang kijang sedangkan Gajah
berusaha membela Kijang atas tindakan Singa yang kejam. Dari banyak informasi
pada saat itu, ada beberapa hewan tidak mengindahkan undangan tersebut dan
mereka mengarang bermacam macam alasan untuk tidak hadir.
Beberapa hewan memang ada yang suka berbohong, yang sebelumnya telah biasa berbohong, atau yang cenderung oleh alam untuk berbohong berulang kali - bahkan ketika tidak diperlukan dia juga berbohong.
Maklumlah, ada banyak hewan yang belum bisa menyesuaikan.
Beberapa hewan memang ada yang suka berbohong, yang sebelumnya telah biasa berbohong, atau yang cenderung oleh alam untuk berbohong berulang kali - bahkan ketika tidak diperlukan dia juga berbohong.
Maklumlah, ada banyak hewan yang belum bisa menyesuaikan.
Dalam legenda shio china, setelah waktunya tiba,
ternyata hanya ada 12 hewan yang muncul untuk mengucapkan selamat jalan kepada
sang Budha. Para undangan datang dengan menempati tempat duduk yang tersedia
dan semuanya tertulis pada daftar hadir. Undangan yang pertama-tama
datanglah adalah Tikus, kemudian diikuti Kerbau, Macan, Kelinci, Naga, Ular,
Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing dan yang terakhir Babi.
Sebenarnya saat itu Kucing telah bangun, dan ingin hadir pada pertemuan itu tetapi terlambat. Lalu dengan menggeliat dia mengambil teropong dan memandang keseberang sungai. Ternyata bahwa rapat telah dimulai. Dia melihat ada 12 hewan disana, tetapi karena kalau menyusul juga kurang baik, maka Kucing lebih memilih untuk kembali tidur.
Sebenarnya saat itu Kucing telah bangun, dan ingin hadir pada pertemuan itu tetapi terlambat. Lalu dengan menggeliat dia mengambil teropong dan memandang keseberang sungai. Ternyata bahwa rapat telah dimulai. Dia melihat ada 12 hewan disana, tetapi karena kalau menyusul juga kurang baik, maka Kucing lebih memilih untuk kembali tidur.
Sang Buda dengan kesabarannya menerima mereka yang hadir, setelah di hitung dianggap sudah memenuhi kuorum. Pertemuan itu segera dilanjutkan karena telah memenuhi aturan yang sah harus memenuhi kuorum yang dihitung dari jumlah mayoritas hewan yang aktif lebih dari separuh pada saat pertemuan dilaksanakan.
Pertemuan
dilanjutkan dimulai dengan pengarahan tentang bagaimana membina
kehidupan yang lebih baik dan usulan-usulan para hewan dengan masalahnya
masing-masing. Mereka sangat puas degan adanya pertemuan itu, sehingga nantinya
diantara semua hewan tidak lagi saling mengganggu.
Sebagai tanda
penghargaan, sang Budha memutuskan untuk menghormati setiap hewan dengan
menamai suatu tahun sesuai dengan nama dan urutan kedatangan hewan- hewan itu.
Sangat jelas ketika pertemuan hampir selesai, telah disusun sebuah kesimpulan
hasil pertemuan yang patut di gunakan sebagai pedoman.
Kemudian, dari notulen
hasil pertemuan, beliau membacakan kesimpulan dan sekaligus merupakan
keputusan yang syah dengan para hewan dan menyatakan bahwa:
“ Setiap hewan yang
menguasai tahun yang dihadiahkan. Mereka di ijinkan untuk memberikan
sifat-sifatnya kepada setiap anak manusia yang lahir dalam tahun tersebut dan
menunjukkan pengaruhnya melalui peristiwa yang terjadi di dunia.”
Hal yang sangat penting dari pertemuan itu adalah
di tegaskannya Shio merupakan simbol hewan china yang mewakili 12 siklus
tahunan. Dengan shio yang mewakili konsep siklus waktu telah menjadi kalendar
Bulan China dan dibuat berdasarkan siklus dari bulan. Sejak saat itulah telah
lahir adanya 12 shio hewan dengan karakter
yang berbeda.
Menurut cerita legenda shio china, kehadiran hewan pada
pertemuan itu adalah hasil dari pelaksanaan kontes. Semua hewan telah
menerima edaran yang didalamnya ada aturan:
” siapapun yang dapat
menyeberangi sungai akan mendapat giliran pertama, dan sisanya akan mengikuti
urutan sesuai dengan kedatangan mereka.”
Dengan demikian, secara
otomatis, pemenangnya ditetapkan menjadi pemimpin dalam siklus tahunan.
Salah satu cerita gosip,
dari hasil perwakilan hewan yang ada pada saat itu mempersiapkan kampanye
masing-masing di seluruh wilayah. Tetapi hewan yang aktif pada awalnya ada tiga
belas yang berkumpul di dalamnya termasuk Kucing.
Kucing dengan lincah melompat kesana-kemari untuk
memberitahu berita ini dan tidak lupa memberitahu kepada teman baiknya si
Tikus. Kesepakatan Kucing dan Tikus sudah dibuat untuk tetap berkawan untuk
memenangkan kontes. Pada hari yang telah ditentukan sesuai edaran yang berlaku,
mereka berdua setuju untuk pergi bersama keesokan harinya. Namun, ketika hari
dimana kontes dimulai, Tikus tidak membangunkan Kucing. Mengapa demikian
?
Pada waktu itu berlaku aturan-aturan yang tidak tertulis, bahwa membangunkan teman dalam keadaan tidur pulas itu akan mengejutkan. Ini adalah hal yang lumrah bahwa kucing memang senang sekali tidur sepanjang hari. Maka dari itu kucing tidak bisa hadir karena tidak mengikuti lomba, sehingga tidak masuk dalam siklus tahunan shio.
Pada waktu itu berlaku aturan-aturan yang tidak tertulis, bahwa membangunkan teman dalam keadaan tidur pulas itu akan mengejutkan. Ini adalah hal yang lumrah bahwa kucing memang senang sekali tidur sepanjang hari. Maka dari itu kucing tidak bisa hadir karena tidak mengikuti lomba, sehingga tidak masuk dalam siklus tahunan shio.
Tikus memang pemimpin yang bijaksana dan penuh
akal untuk memenangkan kontes. Hal ini sudah terdengar dimana-mana ketika
melakukan kampanye pemilihan di mayoritas wilayah, dan tikus selalu mendapat
suara terbanyak. Hal ini menjadi kenyataan bahwa pada saat kompetisi, tikus
yang penuh akal diam-diam telah menumpang pada si Kerbau yang kuat dan gagah
untuk menyeberangi sungai yang agak lebar, mungkin sekitar 300 meter.
Akal Tikus terus berputar untuk memenangkan kontes itu, dan ketika Kerbau sudah mau meloncat ke tepian seberang sungai, tanpa sepengetahuan Kerbau, si Tikus meloncat dari punggung kerbau, dan menjadikan dia pemenang kontes dengan menyeberangi garis finish.
Hasil kontes ini tetap syah dan di tuliskan urutan pemenangnya.
Akal Tikus terus berputar untuk memenangkan kontes itu, dan ketika Kerbau sudah mau meloncat ke tepian seberang sungai, tanpa sepengetahuan Kerbau, si Tikus meloncat dari punggung kerbau, dan menjadikan dia pemenang kontes dengan menyeberangi garis finish.
Hasil kontes ini tetap syah dan di tuliskan urutan pemenangnya.
Masalah besar yang ada sampai sekarang menurut
legenda, permusuhan antara Kucing dengan Tikus yang diawali sejak kontes
dimulai dan masih berlanjut terus sampai sekarang, mereka tidak pernah akur.
Kehidupan terus
berlanjut dan dalam perkembangan pada Kalendar Cina, awal tahun dimulai antara
akhir Januari dan awal Februari. Sebuah metode yang populer dimana dengan
melihat metode siklus yang merupakan perekaman tahun ke dalam Dua Belas Tanda
hewan dan setiap tahun di tandai dengan nama hewan atau "shio" sesuai
dengan siklus yang berputar : Tikus, Kerbau, Macan, Kelinci, Naga, Ular, Kuda,
Kambing, Monyet, Ayam, Anjing dan Babi.
“ Menurut kepercayaan
China, hewan yang menguasai tahun kelahiran anda mempunyai pengaruh yang amat
dalam terhadap kehidupan anda. Itulah ada binatang yang tersembunyi di hati
anda.”
Zodiak hewan China
dengan karakternya, menurut sejarah, telah digunakan sejak tahun 2637
SM, dan Kaisar Cina Huang Ti memulai putaran pertama dari zodiak tersebut pada
tahun pemerintahannya yang ke-61. Astrologi Cina berdasar pada kalender
bulan yang dimulai pada akhir bulan Januari sampai pertengahan Pebruari setiap
tahun, tergantung pada tanggal jatuhnya bulan baru. Oleh karena itu, setiap dua
belas tahun shio yang sama akan muncul.
Sekian, Terima kasih telah membacanya!
Keterangan:
Sage merupakan cerita kepahlawanan.
Mitos lebih mengarah pada cerita yang terkait dengan kepercayaan masyarakat setempat tentang sesuatu.
Legenda mengandung pengertian sebagai sebuah cerita mengenai asal usul terjadinya suatu.
Anekdot, sebuah cerita realistis yang singkat, yang mencakup satu pesan atau tujuan.
Sekian, Terima kasih telah membacanya!
Keterangan:
Sage merupakan cerita kepahlawanan.
Mitos lebih mengarah pada cerita yang terkait dengan kepercayaan masyarakat setempat tentang sesuatu.
Legenda mengandung pengertian sebagai sebuah cerita mengenai asal usul terjadinya suatu.
Anekdot, sebuah cerita realistis yang singkat, yang mencakup satu pesan atau tujuan.
Link to: